10 Wisata Bengkulu yang Wajib dikunjungi

1. Rumah Pengasingan Bung Karno

Rumah Kediaman Bung Karno, Salah satu yang tidak kalah pentingnya bangunan bersejarah yang baik untuk dikunjungi. Adalah Rumah kediaman Bung Karno, rumah yang terletak di tengah Kota Bengkulu, tepatnya di jalan Sukarno Hatta Kelurahan Anggut Atas kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu.

Tahun pendirian rumah ini tidak dapat diketahui dengan pasti, rumah tersebut semula adalah milik seorang pedagang Tionghoa yang bernama Lion Bwe Seng yang disewa oleh orang Belanda untuk menempatkan Bung Karno selama diasingkan di Bengkulu.

Hingga sekarang ciri-ciri sebagai rumah Cina masih ada, yaitu lubang angin yang terdapat di atas jendela dan pintu bermotif huruf / ungkapan dalam bahasa Cina. Bung Karno yang memiliki nama kecil Kusno setelah diasingkan ke Endeh Flires sejak tahun 1934, kemudian dipindahkan ke Bengkulu pada tahun 1938.

2. Mesjid Jamik Bengkulu

Mesjid Jamik ini terletak di jalan utama kota Bengkulu dan merupakan kenang-kenangan dari Bung Karno semasa pengasingannya dan juga sebagai seorang arsitek, bangunan mesjid yang masih aktif dipergunakan ini memiliki atap berbentuk Limas dan menggambarkan perkawinan budaya lokal, budaya thionghoa dan budaya islam. Mesjid ini terletak di ujung jalan soeprapto tepat di pusat keramaian kota Bengkulu.

Mesjid ini berada pada ketinggian 20 m di atas permukaan laut. Berjarak 1,2 km dari Benteng Marlborough, dengan sudut kemiringan 112o (Darmansyah 2002). Pada abad XIX bangunan masjid  berbentuk sederhana dengan bangunan berbahan kayu dan beratap rumbia. Pada awal abad ke XX masyarakat membangun masjid tersebut menjadi lebih baik dengan cara swadaya. Bagian dinding diganti dengan tembok, dan bagian atap diganti dengan seng, sekaligus memperluas masjid tersebut.

Pada tahun 1938, bangunan masjid didesain ulang oleh Bung Karno yang biaya ditanggung oleh masyarakat sendiri. Bung Karno sebagai arsitek bangunan tersebut tidak merubah secara keseluruhan, hanya bagian-bagian tertentu saja yang dirubah dan ditambah. Bagian dinding masjid ditinggikan 2 meter, dan bagian lantai ditinggikan 30 cm. Bung Karno memberikan ciri khas pada bagian atap dengan membentuk atap limasan kerucut dengan memberikan celah pada pertengahan atap sebagai sentuhan arsitektur tersendiri. Pada beberapa bagian bangunan ditambah tiang dengan ukiran dan pahatan berbentuk sulur-sulur di bagian atasnya dan dicat dengan warna emas

3. Kampung Tua Cina Bengkulu

Kampung Cina terletak 190 meter di sebelah selatan dari Benteng Marlborough, pada titik koordinat 3o 47′ 15,9″ LS dan 102o 15′ 2,6″ BT. Berdasarkan data sejarah kawasan ini merupakan pemukiman Cina sejak masa Kolonial Inggris. Keterangan tersebut mendukung keberadaan tinggalan-tinggalan arkeologi di kawasan tersebut yang berupa rumah tinggal yang mempunyai arsitektur Cina.

Terhitung ada 20 buah rumah tinggal yang berarsitektur Cina di kawasan ini. Rumah-rumah tersebut umumnya memanjang ke arah belakang, bertingkat 2, dan beratap lengkung.

Terlihat juga rumah-rumah tersebut diberi hiasan terawangan yang terdapat di atas jendela yang berfungsi sebagai ventilasi sebagaimana umumnya pada arsitektur rumah Cina.

Kini kawasan pemukiman cina tersebut hampir berubah bentuk walaupun sebagian masih dipertahankan keasliannya. berikut adalah 2 foto yang menggambarkan pemukiman tersebut seiring dengan perubahan waktu.

untuk mempertahankan keidentikan dan kekhasan daerah pemukiman cina tersebut, pemerintah daerah bengkulu mendirikan sebuah gerbang bercorak cina di depan benteng Marlborough tak jauh dari pemukiman tersebut.

4. Rumah Fatmawati Sukarno

Fatmawati adalah seorang wanita yang berasal dari Bengkulu, namanya menjadi harum karena beliau adalah salah seorang istri Ir. Sukarno President Republik Indonesia yang pertama, yang juga ibu dari Megawati Sukarno Putri. beliau pula wanita yang menjahit dan mempersiapkan Sang Saka Bendera pusaka merah putih yang berkibar di hari proklamasi 17 Agustus 1945. Beliau menjadi istri sah Ir. Sukarno saat Ir. Sukarno diasingkan di Bengkulu Tahun 1938.

Saksi sejarah tersebut berupa sebuah rumah yang terletak di Anggut Kota Bengkulu, berjarak kira-kira 600 meter dari rumah Sukarno. Di rumah terdapat bermacam koleksi antara lain foto-foto Fatmawati, pakaian, mebel dan lain-lain.Karena letaknya di pusat kota, maka akses menuju bekas rumah kediaman Ibu Fatmawati, dan disekitar lokasi pun banyak disediakan Hotel sebagai akomodasi penginapan.

5. Tugu Hamilton

Hamilton adalah salah satu tentara Inggris yang gugur dalam sebuah pertempuran terbuka menghadapi perlawanan rakyat Bengkulu pada masa kolonialisme Inggris di Bengkulu.

Untuk mengenang kegigihan dan semangat patriotismenya yang tinggi maka Pemerintah Kolonial Inggris pada masa itu membangunkan sebuah monumen berbentuk semacam tugu di pesisir pantai Panjang Kota Bengkulu.

Tempat dimana monumen itu dibangun saat ini menjadi sebuah situs sejarah yang cukup penting hingga akhirya Pemerintah Daerah menempatkannya di titik tengah sebuah bundaran persimpangan arah jalan menuju berbagai situs dan kawasan objek Wisata di Kota Bengkulu. Mengingat patriotisme tentunya akan membuat anak cucu ‘Hamilton’ berbangga pada moyang mereka ini.

6. Makam Sentot Alibasyah

Sentot Alibasyah adalah seorang panglima perang pendukung Pangeran Diponegoro, pada perang Diponegoro (1825-1830). Setelah kekalahan Pangeran Diponegoro, Sentot dan para pengikutnya dimanfaatkan oleh Belanda untuk memerangi kaum Paderi di Sumatera Barat. Karena dianggap bersimpati terhadap perjuangan kaum Paderi, akhirnya Sentot Alibasyah dibuang hingga akhir hayatnya di Bengkulu. Makam Sentot Alibasyah berlokasi di Desa Bajak, Kecamatan Teluk Segara.

Makam ini terletak pada koordinat 03o 47l 20,7ll Lintang Selatan dan 102o 15l 48,4ll Bujur Timur. Pada masa kolonial Belanda letak makam ini berada agak di luar kota. Saat ini karena adanya perluasan kota, makam ini berada di dalam kota.

Pada makam Sentot tertulis tanggal pemakaman 17 April 1885. Makam ini berada di ketinggian 38 m diatas permukaan laut. Berjarak sekitar 1,2 km dari Benteng Marlborough dengan sudut kemiringan 94o. Bangunan cungkup makam Sentot Alibasyah bergaya bangunan “tabot” dan memiliki keistimewaan, yaitu di dalam cungkup tidak memperlihatkan adanya nisan kubur, sebagaimana biasanya kubur muslim di Indonesia.

Cungkup ini berukuran 570 x 420 cm, dan berdenah empat persegi panjang dengan pilar-pilar pada beberapa bagian cungkup. Bagian pusat (makam ) juga berdenah empat persegi panjang dengan ukuran 327 x 184 cm.

7. British Cementary

Komplek pemakaman Inggris dan Belanda  ini berjarak 640 m di sebelah timur Benteng Marlborough dengan keletakan geo­grafis 03o47’37,1″ LS dan 102o15’12,2″ BT. Komplek makam ini berada di tengah-tengah pemukiman. Pada komplek makam ini terdpat 15 buah makam dengan bentuk makam yang berupa bangun­an monumental.

Pada beberapa bangunan terli­hat lebih dari 1 nisan, umumnya ter­dapat 2 sampai 4 nisan. Berdasarkan pembacaan terhadap nisan-nisan yang terdapat di komplek makam ini diketahui kronologi dari nisan-nisan tersebut berkisar antara tahun 1775 sampai 1940.

Dari pengamatan terhadap kronologi nisan diperkirakan komplek makam ini juga digunakan ketika Belanda menguasai Bengkulu. Hal ini terlihat dari nama dan bahasa yang terdapat pada nisan-nisan tersebut. Pada nisan-nisan yang tertua sampai awal abad XIX yang ter­cantum adalah nama-nama orang Inggris dan keterangan-keterangan lainnya ditulis dalam Bahasa Ing­gris; sedangkan pada nisan-nisan yang lebih muda nama-nama yang tercantum adalah nama-nama orang Belanda dan keterangan-keterangan lainnya ditulis dalam Bahasa Belanda.

8. Monumen Thomas Parr

Monumen Thomas Parr merupakan salah satu objek wisata sejarah di Kota Bengkulu. Letaknya berdekatan dengan Benteng Marlborough, hanya berjarak sekitar 170 m di sebelah tenggara. Monumen berbentuk tugu dengan luas 70 meter persegi dan tinggi 13,5 meter ini dibangun oleh pemerintah Inggris pada tahun1808 untuk memperingati Residen Thomas Parr yang tewas dibunuh oleh rakyat Bengkulu.

Thomas Parr (1805-1807) adalah pengusa Inggris di Bengkulu ke empat puluh sembilan yang terkenal sangat keji dan kejam. Dia diangkat oleh pemerintah Inggris untuk menggantikan Deputy Governor Walter Ewer (1800-1805). Semasa memerintah, Thomas Parr menerapkan sistem tanam paksa untuk membuka perkebunan kopi di Bengkulu. Sudah tidak dapat dihitung lagi berapa banyak korban nyawa yang melayang selama masa tanam paksa tersebut.

Sampai suatu ketika, kebencian rakyat Bengkulu sudah tidak dapat dibendung lagi. Pada suatu malam, tepatnya pada tanggal 23 Desember 1807, rakyat Bengkulu beramai-ramai menyerbu Mount Felix ( Bukit Palik ) rumah peristirahatan Thomas Parr, tentu dengan maksud ingin menghabisi sang Residen itu. Pada malam yang naas itu, sang Residen yang lalim tersebut akhirnya terbunuh dengan cara yang mengenaskan.
Atas peristiwa itu, Pemerintah Inggris tidak ambil diam. Sebagai pemabalasan, tentara Inggris bertindak keji dan membabi buta, menghancurkan dusun-dusun dan membunuh setiap penduduk yang di jumpainya. Bukan hanya itu, hewan ternak pun tidak luput dari amukan tentara Inggris yang kehilangan kendali.

Menurut sebuah sumber, Thomas Parr dimakamkam di daerah tertutup di Fort Marlborough, dengan pertimbangan, untuk menghindari perasaan penduduk lokal, dan juga dikawatirkan akan digali dan dinajiskan (dikutuk) oleh penduduk lokal. Demikian juga dengan makam Charles Murray, sekretarisnya yang telah berusaha menyelamatkan Mr. Parr, dan meninggal pada tanggal 7 Januari 1808.

Bagi pemerintah kolonial Inggris, bagaimana pun juga Thomas Parr tetap dianggap sebagai pahlawan karena jasa dan pengabdiannya. Oleh karena itu, pemerintah Inggris kemudian mendirikan sebuah monumen untuk mengenangnya. Monumen tersebut dibangun diatas tanah yang berlokasi tidak jauh dari pusat ibukota Bengkulu (sekitar 150 kaki) dari Fort Marlborough.

Monumen yang didirikan tanggal 7 Januari 1808 itu, terdapat prasasti (memori) yang berkaitan dengan peristiwa Mount Felix. Orang-orang Inggris menyebut dengan nama Parr Monument, sedangkan kelompok elite pribumi Bengkulu menyebutnya sebagai Taman Raffles (Raffles Park). Penduduk pribumi Bengkulu itu sendiri lebih akrab menyebutnya sebagai kuburan bulek.

9. Fort Marlborough

Objek Wisata Bengkulu Fort marlborough. Setelah lebih kurang 140 tahun Pemerintah Inggris berada di Bengkulu, mereka banyak meninggalkan “warisan” peninggalan bersejarah. Salah satunya adalah Benteng Marlborough. Benteng Marlborough merupakan bangunan kokoh peninggalan Inggris yang dibangun pada 1713 hingga 1719 pada masa kepemimpinan Gubernur Joseph Collet.

Nama benteng ini menggunakan nama seorang bangsawan dan pahlawan Inggris, yaitu John Churchil, Duke of Marlborough I. Benteng ini tergolong terbesar di kawasan Asia.
Peninggalan sejarah ini memiliki daya tarik yang besar karena kelangkaannya.
Benteng ini dulunya merupakan pusat pemerintahan kolonial Inggris yang menguasai Propinsi Bengkulu selama lebih kurang 140 tahun (1685-1825).

Sehingga benteng ini pun masih memiliki bentuk yang sesuai dengan desain asli bangunan abad ke-17. Sungguh merupakan daya tarik yang jarang ditemukan di tempat lain.
Situs kawasan Benteng Marlborough ini berada dalam satu kawasan dengan objek wisata alam pantai, yaitu Pantai Tapak Paderi. Sehingga memberikan perpaduan objek wisata alam dan budaya. Kelengkapan kawasan ini sebagai objek wisata menjadi potensi besar untuk dapat menjadi objek wisata unggulan bagi Kota Bengkulu.

Benteng Marlborough sejak mulai dibangun telah memegang fungsi strategis di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Potensi kesejarahan yang demikian merupakan komoditi penelitian yang menarik. Potensi ini memiliki nilai yang besar dalam memperkaya kajian keilmuan.

John Bastin dalam bukunya yang berjudul: The British in West Sumatera (1685-1825) A Selection Documents with An Introduction. Kuala Lumpur: University of Malaya Press, 1965., banyak memberikan informasi tentang kejadian-kejadian di sekitar Benteng Marlborough.
Bahkan yang lebih menarik adalah digunakannya dokumen-dokumen resmi dari pemerintah Inggris yang berpusat di Benteng Malborough, termasuk dokumen yang disebut SFR (Sumatera Factory Record). Karya pustaka ini dapat menjadi sumber informasi yang mampu memberikan daya tarik kepada wisatawan mancanegara maupun nusantara.

Seperti salah satu informasi dari John Bastin yang menarik bahwa Benteng Marlborough pernah ditinggalkan oleh pemerintah Inggris selama hampir lima tahun, yaitu pada 1719-1724. Tentu saja ini menarik untuk diketahui lebih lanjut, tentang siapa yang menguasai Benteng Marlborough selama tahun 1719-1724, dan apa yang sebenarnya terjadi selama lima tahun tersebut.

Informasi tersebut tentu mengandung nilai sejarah yang tinggi dan merupakan sumber keilmuan yang berharga. Sebagai peninggalan sejarah yang penuh potensi keilmuan, Benteng Marlborough telah memiliki segmen pasar tersendiri, yaitu para pelajar dan mahasiswa.

Pada 1712 Yoseph Collet diangkat menjadi Deputi Gubernur, ia meminta izin untuk menggantikan benteng York dan membangun satu benteng baru di atas karang, satu bukit kecil yang menghadap ke laut sekitar 2 Km dari benteng York.
Pada 1714 dimulailah pembangunannya dan selesai pada tahun 1718. Yoseph Colet menyebutnya benteng “Malborough” yang merupakan Duke Of Malborough pertama yang diangkat menjadi pahlawan nasional setelah ia memenangkan sejumlah pertempuran melawan Perancis dan musuh-musuh lainnya.

Pada masa pemerintahan Thomas Stamford Raffles pada 1818-1824 Bengkulu menjadi terkenal. Pada 1825 Inggris yang menguasai Bengkulu melakukan tukar menukar dengan Belanda yang menguasai Malaysia dan Singapura.
Belanda selanjutnya menempati benteng Malborough sampai perang dunia II yang pada akhirnya semua wilayah Sumatera diduduki tentara Jepang sampai Jepang menyerah kalah pada 1945. Setelah kemerdekaan RI tahun 1945 benteng tersebut digunakan oleh TNI dan polisi sampai tahun 1970.

Setelah kemerdekaan RI Bengkulu merupakan salah satu Keresidenan di Provinsi Sumatera Selatan, baru pada tahun 1968 Bengkulu terwujud menjadi Provinsi yang berdiri sendiri dan lepas dari Provinsi Sumatera Selatan.

Apa saja yang ditawarkan kepada pengunjung objek wisata ini?
Para pengunjung dapat melihat kebesaran kekuatan penjajah kolonial di masanya dengan bangunan benteng yang besar dan masih terjaga kelengkapannya ini.

Kemudian menikmati panorama laut dari salah satu sisi benteng yang memang indah di sore hari, untuk penginapan para wisatawan tidak perlu susah-susah lagi, karena terdapat hotel dan penginapan di radius maksimal 1 km dari benteng ini.

10. Pantai Panjang

Objek wisata pantai panjang Merupakan pantai yang membentang sepanjang 7 km dengan potensi pasir putih dan di sepanjang pantai ditumbuhi oleh pohon cemara laut. Pantai yang juga dikenal dengan nama pantai gading cempaka ini terletak kurang lebih 4 km dari pusat kota.

Berbagai aktivitas wisata atau rekreasi pantai yang dapat dilakukan antara lain seperti olah raga air dan pantai, panorama laut, sunset view, rekreasi keluarga dan out bound.

Fasilitas umum antara lain : jogging track, hotel, restaurant, cafe, kios cinderamata, pub dan diskotik.

gimana?? Bengkulu bagus, kan?? A-Yo liburan ke sini 🙂 dijamin puas deh. hehehehe

itu baru kota Bengkulu, lho! Belum kabupaten lainnya. Penasaran?? Langsung datang aja, ya 🙂 ditunggu~

Cr : wisatabengkulu

TAKE OUT WITH FULL CREDITS

1 comments on “10 Wisata Bengkulu yang Wajib dikunjungi

  1. Yth penulis..,
    tulisan ini suatu bentuk nyata promosi ttg pariwisata bengkulu…,
    klo boleh beri masukan.., utk nama Mount Felix, coba dicari lagi literatur yg dpt menjadi rujukan secara ilmiah,, krn sy baca di beberapa literatur, mount felix itu adalah nama bangunan yg skrng menjadi rumah jabatan Gubernur Bengkulu.., trus utk pembangunan fort marlborough itu dimulai pd tahun 1714 s.d. 1741 (Alan harfield).
    Foto Fort Marlborough nya sama dgn foto yg ada di kamera sy…,apa kita take fotonya pada saat bersamaan ya?

    ANto

Tinggalkan komentar